PERTUMBUHAN
KOTA MALANG
Populasi dan Demografi Kota Malang
Jumlah penduduk Kota Malang
termasuk cukup banyak. Sebagian besar adalah suku Jawa,
serta sejumlah suku-suku minoritas seperti suku Madura,
suku Arab, dan suku Tionghoa. Agama mayoritas adalah Islam, diikuti dengan Kristen
Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu. Bangunan
tempat ibadah banyak yang telah berdiri semenjak zaman kolonial antara lain Masjid Jami, Gereja Hati
Kudus Yesus, Gereja
Kathedral Ijen, Klenteng di Kota Lama serta Candi Badut di Kecamatan
Sukun dan Pura di puncak Buring. Malang
juga menjadi pusat pendidikan keagamaan dengan banyaknya Pesantren, yang
terkenal ialah Ponpes Al Hikam pimpinan
KH. Hasyim Muzadi,
dan juga adanya pusat pendidikan Kristen berupa Seminari
Alkitab yang sudah terkenal di seluruh Nusantara, salah satunya
adalah Seminari Alkitab Asia Tenggara.
Bahasa Jawa
dengan dialek Jawa Timuran adalah bahasa sehari-hari masyarakat Malang. Kalangan minoritas
Suku Madura
menuturkan Bahasa Madura. Malang
dikenal memiliki dialek khas yang disebut Boso Walikan, yaitu cara pengucapan kata secara terbalik, misalnya
Malang
menjadi Ngalam, bakso menjadi oskab' burung menjadi
ngurub, dan contoh lain seperti
saya bangga arema menang, ayas bangga
arema nganem . Gaya bahasa masyarakat Malang terkenal egaliter
dan blak-blakan, yang menunjukkan sikap masyarakatnya yang tegas, lugas dan
tidak mengenal basa-basi.
Pertumbuhan Populasi Kota Malang
Kota
Malang adalah salah satu kota
di Provinsi Jawa Timur. Kota Malang yang dikenal dengan pegunungan dan area
wisata yang sejuk, tak heran jika jumlah penduduknya kian meningkat. Sesuai
hasil sensus tahun 2010, populasi penduduk di Kota Malang mencapai 820.243 jiwa
yang terdiri atas 403.958 laki-laki dan 415.744 perempuan. Itu sebabnya Kota
Malang menjadi kota
terbesar kedua di Jawa Timur. Berdasarkan jumlah penduduk yang besar, sehingga
tingkat pertumbuhannya mencapai 3,9 % per tahun. Namun jika di hitung laju
pertumbuhan untuk 10tahun sesuai dengan sensus penduduk dari tahun 2000-2010
yaitu sebesar 0,8%. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Kedungkandang adalah
yang tertinggi dibandingkan kecamatan lain di Kota Malang yakni sebesar 1,50
persen, diikuti Kecamatan Sukun 1,12 persen, Kecamatan Lowokwaru 0,99 persen,
Kecamatan Blimbing 0,82 persen dan Kecamatan Klojen -1,02 persen. Angka
kenaikan pertumbuhan populasi ini tergolong masih normal saja. Kenaikan
pertumbuhan setiap tahunnya memicu pebisnis untuk membuka usaha baru sehingga
adanya peluang kesempatan bisnis disamping itu juga terbukanya lowongan kerja
yang baru. Seperti pembangunan apartmen, mall dan cafe, hotel dan penginapan
serta tempat wisata baru yang banyak di Malang.
Populasi Umur Kota Malang
0 – 4 tahun 19.095.151, 5 – 9 tahun 21.563.945, 10 – 14
tahun 21.306.096, 15 – 19 tahun 19.796.921, 20 – 24 tahun 19.445.179, 25 – 29
tahun 18.680.093, 30 – 34 tahun 17.420.029, 35 – 39 tahun 16.454.100, 40 – 44
tahun 14.489.902, 45 – 49 tahun 12.382.818, 50 – 54 tahun 9.941.064, 55 – 59
tahun 7.262.179, 60 – 64 tahun 5.611.827, 65 – 69 tahun 4.112.165, 70 – 74 tahun
2.989.927, 75 tahun+ 2.823.891
Suku atau Etnik Kota Malang
Kota
Malang ini dihuni oleh berbagai macam etnik dan suku. Sebagian besar atau
mayoritas penduduk di Malang adalah Suku Jawa,
sehingga Bahasa Jawa adalah bahasa sehari- hari masyarakat Malang. Untuk suku minoritas yang lain adalah
Arab, Tionghoa dan Madura. Suku Madura menggunakan bahasa Maduranya untuk
sesama suku mereka. Untuk masyarakat asli Malang kebanyakan menggunakan bahasa
“walikan” yaitu membalik kata seperti “saya” menjadi “ayas”. Dari kelompok
mayoritas adalah orang Jawa, sehingga peluang kesempatan untuk berbisnis adalah
cenderung pada apa yang disukai dan dibutuhkan oleh orang Jawa, seperti
makanan, pakaian, harga, orang Jawa cenderung memilih makanan yang cocok untuk
lidah mereka juga pakaian yang lebih tertutup hingga berbusana muslim apalagi
harga di Jawa terkenal murah dan ekonomis.
Pendidikan di Kota Malang
Kelompok terdidik dapat dibagi
menjadi SDSMP SMA dan Perguruan Tinggi.
Malang juga dikenal sebagai Kota
Pendidikan, karena memiliki sejumlah perguruan tinggi ternama, Sebagai
kota pendidikan, banyak mahasiswa berasal dari luar Malang yang kemudian
menetap di Malang, terutama dari wilayah Indonesia Timur seperti Bali, Nusa
Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua, bahkan dari luar negeri
sekalipun. Selain perguruan tinggi, ada beberapa sekolah menengah atas yang
namanya sudah terkenal hingga tingkat nasional bahkan internasional. Beberapa
di antaranya bahkan telah ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional,
dipelopori oleh SMA Negeri 3 Malang, selanjutnya diikuti oleh
SMA Negeri 1, 4, 5, 8, 10 Malang dan SMA Katolik St. Albertus Malang.
Sedangkan SMA Swasta lainnya yang cukup bergengsi di Kota Malang antara lain SMA Katolik Kolese Santo Yusup,
SMAK Santa Maria, SMAK Cor Jesu, Charis
National Academy dan sebagainya. Selain itu ada SMK yang berstatus
sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional yang menjadi andalan kota Malang
yaitu SMK Negeri 8 Malang.
Sekolah ini sudah terkenal di dunia Internasional dan Nasional karena prestasi
dan Kualitasnya yang sangat baik. Selain itu ada SMK Negeri 4 Malang dan SMK Negeri 5 Malang
yang berstatus SMK Bertaraf Internasional. Adapun sekolah swasta yang menjadi
pesaing adalah SMK Telkom
Sandhy Putra Malang Dan SMK PGRI 3
Malang. Sebagian besar mahasiswa menempati Kota Malang sehingga
kebutuhan mahasiswa untuk buku tulis , peralatan sekolah, tempat tinggal
seperti kos juga menjadi bisnis utama. Makanan yang pas untuk kantong mahasiswa
akan menjadi peluang bisnis.
Rumah Tangga di Kota Malang
Pola
rumah tangga di Kota Malang berdasarkan sensus tahun 2010 memperlihatkan jumlah
rumah tangga adalah 222.206 rumah tangga. Ini berarti bahwa penduduk yang
menempati satu rumah tangga rata-rata sebanyak 3,69 orang. Rata-rata anggota
rumah tangga di setiap kecamatan berkisar antara 3,13 orang sampai dengan 3,98
orang, terendah di Kecamatan Lowokwaru dan yang tertinggi di Kecamatan
Kedungkandang. Banyaknya angka pola rumah tangga, harus diperkirakan juga apa
yang dibutuhkan oleh orang berumah tangga, anak, dan orang yang belum berumah
tangga. Karena dengan itu akan diketahui peluang bisnis yang menguntungkan.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan di Kota Malang sangat pesat karena di
dalamnya terdapat unsure-unsur dari Kota Malang yang sudah menjadi jati diri
dari kota malang itu sendiri, oleh karena itu kita harus bersama-sama dalam
mewujudkan Kota Malang menjadi Kota yang di segani di Negara Indonesia agar
terkenal di dalam maupun di luar negeri dan kita harus bangga kerana kita
mempunyai Kota Malang ini atas segala yang ada di dalam Kota Malang tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar